Rokok cerutu tidak serupa dengan sigaret biasa karena memanfaatkan lembaran daun tembakau yang dilinting tanpa dicacah. Isinya lebih padat dan harganya lebih mahal. Tidak hanya itu, langkah mengonsumsinya pun tidak dapat sembarangan. Ingin mengerti bagaimana langkah menikmatinya? Simak artikel ini. Tak hanya itu, Anda terhitung dapat mengerti jenis-jenis dan juga merek serutu yang nikmat.
Jika diibaratkan, cerutu kuba di dunia rokok mirip dengan kopi luwak di dunia perkopian, mewah. Pasalnya, di beberapa negara, produk olahan tembakau kuba yang satu ini udah bukan lagi menjadi type hidup, tetapi terhitung sebagai simbol status sosial.
Karena itu, satu batang merek cerutu kuba yang tidak mahal saja dapat dibanderol hingga dua atau tiga kali lipat harga satu pack sigaret biasa. Selain itu, rokok yang satu ini terhitung tidak dijual dengan bebas di toko kelontong atau supermarket.
Mahalnya harga cerutu kuba disebabkan karena mutu bahan bakunya yang tidak serupa dengan rokok biasa. Selain itu, komposisi dan langkah pembuatannya pun tidak mirip dengan tembakau sigaret atau pipa.
Bila Anda punya dana yang lumayan dan tertarik mencoba menghisap rokok ini, jangan terburu-buru membelinya. Menikmati cerutu tidak dapat sembarangan, tidak semudah rokok yang tinggal dibakar dan dihisap asapnya. Karena itu, pelajari terlebih dahulu seluk beluk mengenai cerutu di bawah.
Semoga sehabis membaca artikel ini, Anda menjadi mengerti dan dapat nikmati olahan tembakau yang satu ini dengan lebih baik. Sudah tidak sabar membaca? Mari kami review pembahasan berikut.
Apa Itu Cerutu dan Apa Perbedaannya dengan Rokok Biasa?
Menurut sejarah, cerutu atau serutu udah dikonsumsi oleh suku Indian terhadap waktu Christopher Columbus tiba di San Salvador terhadap 1492. Columbus pun memperkenalkan rutinitas berikut kepada orang Eropa. Sebelum maraknya tembakau yang dilinting dengan kertas, orang-orang Eropa merokok serutu.
Meski sama-sama merupakan hasil pengolahan tembakau, cerutu punya banyak perbedaan jikalau dibanding rokok biasa. Mulai berasal dari penentuan bahan baku, sistem pembuatan, struktur, dan persentase zat yang terdapat di dalamnya.
Bahan Baku
Jika menilik berasal dari bahan baku yang digunakan, serutu hanya memanfaatkan lembaran daun tembakau yang dibelah dan difermentasi. Berbeda dengan sigaret yang memanfaatkan cacahan daun tembakau kering. Tidak hanya untuk isian di dalamnya, pembungkus serutu terhitung memanfaatkan daun tembakau bukan kertas.
Kualitas daun Nicotina tabacum yang digunakan pun tidak sembarangan. Serutu hanya menyertakan daun dengan mutu paling baik dan tanpa batang. Berbeda dengan rokok yang tetap menyisakan batang daun di produknya.
Proses Pembuatan
Dalam sebuah video dokumenter mengenai industri cerutu di Kuba, diceritakan bahwa perlu paling tidak dua hingga tiga th. untuk membuat produk rokok ini. Selain itu, seluruh prosesnya dijalankan dengan tangan.
Pertama-tama sehabis dipanen, daun tembakau dapat dikeringkan. Kemudian, daun-daun kering ini dapat difermentasi lalu disortir menjadi daun isian dan pembungkus. Daun-daun yang lolos quality control dapat dibelah untuk dipisahkan batangnya. Setelah itu, potongan berikut dikelompokkan menjadi potongan daun sebelah kanan dan kiri.
Jika Anda bingung mengapa daun di atas dikelompokkan menjadi potongan kanan dan kiri, ternyata gunanya adalah terhadap waktu pelintingan. Agar dapat dilinting dengan rapi, tembakau pembungkus potongan kanan hanya membungkus tembakau isian kanan. Begitu pula sebaliknya.
Setelah itu, daun isian disimpan dlm kotak kayu hingga menua sepanjang satu hingga dua tahun. Setelah siap, daun dapat disortir berdasar ukurannya. Sementara, daun pembungkus tidak lewat sistem penuaan dan segera digunakan sehabis dibelah.
Batang-batang cerutu murah berikut kemudian diberi label dan dibungkus. Beberapa merek yang mahal apalagi memasukkannya ke di dalam kotak kayu untuk merawat kelembapan tembakau.
Pada pembuatan rokok biasa, daun tembakau yang baru dipanen segera melalui sistem curing lalu dicacah tipis. Cacahan berikut kemudian diberi saus dan dijemur. Setelah itu, tembakau dapat dilinting menjadi sigaret.
Gentong gerabah ternyata sanggup diolah jadi hiasan unik dan indah. Dalam lingkaran gentong selanjutnya dibikin bingkai bernuansa air terjun (curug) dan pemandangan pegunungan.
Hiasan gentong yang terbuat berasal dari tanah merah itu dikemas sedemikain rupa. Perajinnya merupakan pemuda warga Kampung Pasir Santri Dusun 2, Desa Sukamanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
Irwan Alfizan(26), mengatakan, kerajinan gentong miniatur air terjun itu menjadi dilakoninya sejak 7 bulan lalu. Idenya keluar karena lihat tersedia gerabah gentong yang dibikin jadi hiasan di Youtube.
“Saya menjadi kepikiran membuatnya. Saya uji coba dulu bersama membuatnya di rumah,” kata Irwan yang juga aktif di Karangtaruna Ikatan Pemuda Pemudi Nurul Ikhlas (IPPNI), Jumat (6/7/2018).
Tak kudu peralatan canggih untuk membawa dampak hiasan gentong. Alat yang diperlukan di antaranya gergaji kecil pemotong gerabah gentong, lem, cat, dan lainnya.
Pembuatannya pun sederhana. Hanya perlu ketelatenan karena pengecetannya berada di media kecil.
“Pernah gentong ini dipamerkan selagi tersedia Cianjur Ngawangun Lembur (CNL) di Desa Sukamanah {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} bulan lalu. Sekarang alhamdulilah tersedia sekitar 6 desa yang sudah pesan,” kata dia.
Sejak dipamerkan di CNL, kata dia, produknya jadi dikenal luas. Orderan pun tetap berdatangan. Hanya saja karena terhalang modal dan fasilitas, product kerajinannya belum sanggup menembus pasar nasional.
“Orderan lumayan banyak berasal dari luar daerah. Tapi karena tidak cukup modal, kelanjutannya tak sanggup terpenuhi. Pemasaran masih di seputaran Cianjur,” jelasnya.
Respons berasal dari pemerintah juga dinilainya belum maksimal. Namun ia bersyukur umumnya orderannya relatif lumayan banyak. Apalagi bersama harga yang relatif murah, kisaran Rp300 ribu sampai Rp700 ribu per unit atau per gentong gerabah. Pemasaran pun masih mengandalkan berasal dari mulut ke mulut dilengkapi gunakan media sosial.